https://jurnal.stiqlathifiyyah.ac.id/index.php/dirayah/issue/feedAl-Dirayah2025-05-18T09:13:22+00:00Open Journal Systemshttps://jurnal.stiqlathifiyyah.ac.id/index.php/dirayah/article/view/191AL-MALIK DALAM TELAAH I’JĀZ AL-QUR’AN (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu Terhadap Kata Al-Malik)2024-12-30T05:19:10+00:00Tri Handayanibundanezard@gmail.comMuhammad Soleh Susanto Susanto@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan telaah mendalam terhadap konsep Al-Malik dalam kajian I`jaz al-Qur`an, dengan fokus pada analisis semantik Toshihiko Izutsu. Konsep ini memiliki signifikansi penting dalam pemahaman al-Qur`an. Karna di dalam al-Qur`an kata yang menunjukkan Raja/ Penguasa tidak hanya menggunakan kata Malik juga terdapat kata lainnya, seperti Fir`aun yang digunakan al-Qur`an dalam kisah Nabi Musa. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan data primer dari perpustakaan. Berdasarkan analisis semantik Toshihiko Izutsu, ditemukan beberapa i’jaz Al-Qur’an pada gelar al-malik tersebut. Yang pertama, dari sisi ketelitian kosa kata, sosok tersebut digelari Al-Malik karena memiliki perangai yang berbeda dengan Firaun. Sebaliknya, Firaun adalah penguasa yang kejam. Kedua, dari sisi isyarat ilmiah, Al-Malik tidak digelari dengan ‘firaun’ sebagaimana umumnya penguasa Mesir kuno karena ia bukan orang Mesir</p>2025-05-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Tri Handayani, Muhammad Soleh Susanto https://jurnal.stiqlathifiyyah.ac.id/index.php/dirayah/article/view/202MENELAAH TAFSIR AL-QUR'AN MELALUI LENSA ANALISIS WACANA KRITIS2025-02-22T07:53:27+00:00Ayu Annisaayuannisa060699@gmail.comIdrus Alkafidrus@radenfatah.ac.idHalimatussa’diyahhalimatussadiyahuin@radenfatah.ac.id<p>This research aims to explore the interpretation of the Qur'an through the Critical Discourse Analysis (CDA) approach. The Qur'an, as a sacred text in Islam, plays a crucial role in providing spiritual guidance and laws for Muslims. However, traditional understandings of the Qur'an often limit the expression of holistic and relevant meanings in the context of modern times. In an effort to attain a deeper and contextual understanding, this research proposes the use of CDA as an interpretative lens. CDA offers a critical and reflective framework for analyzing texts, revealing power structures, ideologies, and conflicts contained within. Through this approach, the research aims to open new interpretative spaces for the Qur'an, enabling a more comprehensive and relevant understanding of its messages. The research methodology involves analyzing selected Qur'anic texts using the CDA framework, focusing on the revelation of power structures, conflicts, and ideologies within the texts. It is expected that the results of this research will significantly contribute to the development of Islamic religious thought and strengthen the relevance of the Qur'an in the context of modern life.</p>2025-05-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ayu Annisa, Idrus Alkaf, Halimatussa’diyahhttps://jurnal.stiqlathifiyyah.ac.id/index.php/dirayah/article/view/113Keselarasan Tafsir Taisirul at-Tafsir dengan Perkembangan Zaman: Menyingkap Relevansi dan Adaptasi Penafsiran Al-Qur'an di Era Modern2024-07-28T08:47:53+00:00Fingki Pratamafingkipratama23@gmail.comPathurrahmanpathurrahman_uin@radenfatah.ac.id<p>This research aims to examine the alignment of Tafsir Taisirul at-Tafsir with modern developments, revealing the relevance and adaptation of the interpretation of the Qur'an in the contemporary era. The research method used is a qualitative approach, including text analysis and literature study. Text analysis is carried out in depth on Tafsir Taisirul at-Tafsir to understand the meaning, symbolism, and context of interpretation given by the author. Literature studies are conducted by collecting secondary data from related literature, including other Qur'anic commentaries, academic articles, books, and journals. Historical methods are used to trace the social, cultural, and intellectual backgrounds that influence interpretation, while sociological methods are applied to analyze the social and cultural context of the present. The literary method is used to identify symbolism and implicit meaning in interpretation. The results of the study show that Tafsir Taisirul at-Tafsir has a good alignment with the development of modern times. The contextual approach used allows this interpretation to remain relevant to contemporary issues, such as technology, human rights, and changing social values. The use of symbolism and implicit meaning in tafsir also provides depth of meaning and allows for deeper reflection on religious teachings. This research makes a valuable contribution in understanding the relevance and adaptation of Tafsir Taisirul at-Tafsir in modern developments and shows the importance of a multidisciplinary approach in the interpretation of the Qur'an.</p>2025-05-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fingki Pratama, Pathurrahmanhttps://jurnal.stiqlathifiyyah.ac.id/index.php/dirayah/article/view/193Reinterpretasi Pemikiran Tasawuf Al-Ghazali dalam Konteks Tafsir Modern: Relevansinya terhadap Nilai-Nilai Moral dan Kemanusiaan2025-02-11T08:45:45+00:00Siti Alfiatun Hasanahalfia@stiqlathifiyyah.ac.idLukman Hakim Husnanelha.maptv@gmail.com<p>Al-Ghazali, sebagai salah satu tokoh utama dalam tradisi tasawuf Islam, menawarkan pandangan yang spesifik mengenai hubungan antara manusia dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesama. Melalui pendekatan spiritual dan etika tasawufnya, al-Ghazali mengajarkan pentingnya pembersihan hati, dan pengendalian diri untuk mencapai kebahagiaan hidup yang hakiki. Dalam tafsir modern, pendekatan ini memiliki potensi besar untuk memberikan perspektif yang lebih humanis dan inklusif, yang dapat membantu merespons tantangan-tantangan social, moral dan kemanusiaan yang dihadapi umat manusia saat ini, seperti ketidakadilan, konflik sosial, dan marginalisasi. Adapun beberapa konsep etika tasawuf al-Ghazali yang dapat dijadikan pijakan untuk membangun tafsir yang lebih sensitif terhadap nilai-nilai moral dan kemanusiaan di antaranya <em>tafakku, muraqabah </em>dan <em>muhasabah, sabar, al-itsar, mahabbah, tawadhu’,</em> <em>riyadhah </em>dan <em>mujahadah.</em></p>2025-05-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Siti Alfiatun Hasanahhttps://jurnal.stiqlathifiyyah.ac.id/index.php/dirayah/article/view/214KONTEKSTUALISASI TAFSIR AL-AZHAR DAN KEHIDUPAN ISLAMI ERA DIGITAL2025-05-18T09:13:22+00:00Prio Dwi Atmojoprio0314@gmail.com<p>Penelitian ini berfokus pada nilai-nilai Islami di zaman modern dalam<br>Tafsir Al-Azhar, dengan tujuan untuk memahami bagaimana tafsir klasik ini dapat<br>berfungsi sebagai panduan dalam era digital. Pertanyaan utama yang diangkat<br>adalah bagaimana Tafsir Al-Azhar dapat berfungsi sebagai panduan dalam era<br>digital. Penelitian ini juga ingin mengetahui nilai-nilai Islami yang digali dari Tafsir<br>Al-Azhar yang relevan untuk konteks zaman modern. Penelitian ini bertujuan untuk<br>membahas nilai-nilai Islami di zaman modern dalam Tafsir Al-Azhar sebagai panduan dalam era digital. Penelitian ini menggunakan Metode kualitatif yang<br>diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari dua pendekatan utama. Studi Literatur<br>dilakukan dengan menganalisis teks Tafsir Al-Azhar secara mendalam untuk<br>memahami metodologi tafsir, nilai-nilai Islami, dan ajaran yang terkandung di<br>dalamnya. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif<br>mengenai konten dan konteks Tafsir Al-Azhar sebagai dasar teori penelitian ini.<br>Selanjutnya, Analisis Konten akan dilakukan dengan memeriksa isi konten digital<br>yang terkait dengan Tafsir Al-Azhar, seperti media sosial, blog, dan platform online.<br>Tujuannya adalah untuk menilai bagaimana Tafsir Al-Azhar diterapkan dan<br>dipahami dalam konteks digital, serta mengidentifikasi peran dan dampaknya di<br>platform-platform tersebut. Penelitian ini menyoroti bahwa Tafsir Al-Azhar dapat<br>berfungsi sebagai panduan moral dan etika dalam era digital. Tafsir Al-Azhar, salah<br>satu karya tafsir Al-Qur'an yang terkenal, mengandung ajaran yang relevan untuk<br>konteks modern, termasuk menghadapi tantangan teknologi digital. Salah satu<br>prinsip utama dalam tafsir ini adalah kejujuran. Kejujuran sangat penting dalam<br>penggunaan media sosial, di mana pengguna harus menyampaikan informasi yang<br>benar dan menghindari penyebaran hoaks. Dalam perdagangan online, kejujuran<br>menjaga kepercayaan antara penjual dan pembeli, dengan penjual memberikan<br>informasi akurat tentang produk dan pembeli memberikan ulasan yang jujur.</p>2025-05-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025